Bersikap baik ( disiplin ) dalam
berinteraksi dengan keluarga
Pada dasarnya, penanaman disiplin yang dilakukan oleh orang tua dirumah bertujuan untuk mengatur perilaku anak agar menjadi anak yang baik. Namun kenyataannya, sering kali disiplin diterapkan secara kaku tanpa melihat kebutuhan perkembangan anak. Dengan pengertian lain, dalam menanamkan disiplin, sering kali dipakai ukuran-ukuran orang dewasa. Terkadang disiplin diterapkan secara tidak konsisten, misalnya anak dihukum karena melakukan perbuatan yang salah, namun pada kesempatan lain si anak dibiarkan saja walaupun melakukan perbuatan yang sama.
Anak memerlukan gambaran yang jelas tentang tingkah laku yang diperbolehkan dan yang dilarang. Si anak merasa lebih aman apabila ia mengetahui secara pasti batas-batas perbuatan yang diizinkan. Cara menyatakan batasan pun harus dipikirkan dengan baik. Harus dicari jalan bagaimana mengemukakannya dengan tetap menghormati harga diri anak tanpa melukai perasaannya. Memberikan larangan harus dilakukan dengan mengungkapkan kewibawaan, bukannya penghinaan dan cemoohan.
Banyak orang tua di zaman sekarang yang memanjakan anak dan menafsirkan tindakan demikian sebagai pernyataan cinta. Namun sebenarnya, tindakan itu merupakan tambahan pada teknik orang malas
Menjalankan disiplin harus dengan suasana tenang. Penyampaian atau penjelasan arti disiplin harus dilakukan dengan lemah lembut dan akrab. Hal tersebut akan menolong si anak untuk menyadari kesalahannya dan mendorong dia memperbaikinya. Namun dalam hal ini, sering kali orang tua bertindak salah. Saat memberi nasihat atau memperbaiki kesalahan anak, orang tua melakukannya sambil marah. Marah ketika mendisiplin hanya akan membuat anak kehilangan harga diri di mata orang tuanya. Hal tersebut juga dapat membuat si anak merasa kebingungan dan tidak dapat mengubah perbuatannya yangsalah.
Dalam mendisiplin anak, hendaknya orang tua bisa bersikap tenang dan tidak melakukannya dengan marah, agar si anak menjadi yakin bahwa orang tua tidak hanya sekadar menghukum, tetapi juga mendisiplin mereka.
Pada dasarnya, penanaman disiplin yang dilakukan oleh orang tua dirumah bertujuan untuk mengatur perilaku anak agar menjadi anak yang baik. Namun kenyataannya, sering kali disiplin diterapkan secara kaku tanpa melihat kebutuhan perkembangan anak. Dengan pengertian lain, dalam menanamkan disiplin, sering kali dipakai ukuran-ukuran orang dewasa. Terkadang disiplin diterapkan secara tidak konsisten, misalnya anak dihukum karena melakukan perbuatan yang salah, namun pada kesempatan lain si anak dibiarkan saja walaupun melakukan perbuatan yang sama.
Anak memerlukan gambaran yang jelas tentang tingkah laku yang diperbolehkan dan yang dilarang. Si anak merasa lebih aman apabila ia mengetahui secara pasti batas-batas perbuatan yang diizinkan. Cara menyatakan batasan pun harus dipikirkan dengan baik. Harus dicari jalan bagaimana mengemukakannya dengan tetap menghormati harga diri anak tanpa melukai perasaannya. Memberikan larangan harus dilakukan dengan mengungkapkan kewibawaan, bukannya penghinaan dan cemoohan.
Banyak orang tua di zaman sekarang yang memanjakan anak dan menafsirkan tindakan demikian sebagai pernyataan cinta. Namun sebenarnya, tindakan itu merupakan tambahan pada teknik orang malas
Menjalankan disiplin harus dengan suasana tenang. Penyampaian atau penjelasan arti disiplin harus dilakukan dengan lemah lembut dan akrab. Hal tersebut akan menolong si anak untuk menyadari kesalahannya dan mendorong dia memperbaikinya. Namun dalam hal ini, sering kali orang tua bertindak salah. Saat memberi nasihat atau memperbaiki kesalahan anak, orang tua melakukannya sambil marah. Marah ketika mendisiplin hanya akan membuat anak kehilangan harga diri di mata orang tuanya. Hal tersebut juga dapat membuat si anak merasa kebingungan dan tidak dapat mengubah perbuatannya yangsalah.
Dalam mendisiplin anak, hendaknya orang tua bisa bersikap tenang dan tidak melakukannya dengan marah, agar si anak menjadi yakin bahwa orang tua tidak hanya sekadar menghukum, tetapi juga mendisiplin mereka.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Kurang Disiplin:
a. Sekolah kurang menerapkan disiplin.
Sekolah yang kurang menerapkan disiplin, maka siswa biasanya kurang bertanggung jawab karena siswa menganggap tidak melaksanakan tugas pun di sekolah tidak dikenakan sanksi, tidak dimarahi guru.
b. Teman bergaul.
Anak yang bergaul dengan anak yang kurang baik perilakunya akan berpengaruh terhadap anak yang diajaknya berintraksi sehari hari
c. Cara hidup di lingkungan anak tinggal.
Anak yang tinggal di lingkungan hidupnya kurang baik, maka anak akan cendrung bersikap dan berperilaku kurang baik pula.
d. Sikap orang tua.
Anak yang dimanjakan oleh orang tuanya akan cendrung kurang bertanggung jawab dan takut menghadapi tantangan dan kesulitan kesulitan, begutu pula seballiknya anak yang sikap orang tuanya otoriter, maka anak akan menjadi penakut dan tidak berani mengambil keputusan dalam bertindak.
e. Keluarga yang tidak harmonis.
Anak yang tumbuh dikeluarga yang kurang harmonis ( home broken ) biasanya akan selalu mengganggu teman dan sikapnya kurang disiplin.
f. Latar belakang kebiasan dan budaya.
Budaya dan tingkat pendidikan orang tuanya akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku anak. Anak yang hidup dikeluarga yang baik dan tingkat pendidikan orang tunya bagus maka anak akan cendrung berperilaku yang baik pula.
TINDAKAN UNTUK MENGATASI TIDAK DISIPLIN
a. Teguran Secara Lisan
Teguran secara lisan terbatas dalam hal mengingatkan untuk kesalahan yang kecil dan baru pertama kali dilakukan. Sebagai suatu tindakan koreksi, biasanya teguran dilakukan secara pribadi dengan cara yang bersahabat dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan.
a. Sekolah kurang menerapkan disiplin.
Sekolah yang kurang menerapkan disiplin, maka siswa biasanya kurang bertanggung jawab karena siswa menganggap tidak melaksanakan tugas pun di sekolah tidak dikenakan sanksi, tidak dimarahi guru.
b. Teman bergaul.
Anak yang bergaul dengan anak yang kurang baik perilakunya akan berpengaruh terhadap anak yang diajaknya berintraksi sehari hari
c. Cara hidup di lingkungan anak tinggal.
Anak yang tinggal di lingkungan hidupnya kurang baik, maka anak akan cendrung bersikap dan berperilaku kurang baik pula.
d. Sikap orang tua.
Anak yang dimanjakan oleh orang tuanya akan cendrung kurang bertanggung jawab dan takut menghadapi tantangan dan kesulitan kesulitan, begutu pula seballiknya anak yang sikap orang tuanya otoriter, maka anak akan menjadi penakut dan tidak berani mengambil keputusan dalam bertindak.
e. Keluarga yang tidak harmonis.
Anak yang tumbuh dikeluarga yang kurang harmonis ( home broken ) biasanya akan selalu mengganggu teman dan sikapnya kurang disiplin.
f. Latar belakang kebiasan dan budaya.
Budaya dan tingkat pendidikan orang tuanya akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku anak. Anak yang hidup dikeluarga yang baik dan tingkat pendidikan orang tunya bagus maka anak akan cendrung berperilaku yang baik pula.
TINDAKAN UNTUK MENGATASI TIDAK DISIPLIN
a. Teguran Secara Lisan
Teguran secara lisan terbatas dalam hal mengingatkan untuk kesalahan yang kecil dan baru pertama kali dilakukan. Sebagai suatu tindakan koreksi, biasanya teguran dilakukan secara pribadi dengan cara yang bersahabat dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan.
b. Peringatan
Peringatan diberikan kepada seseorang yang telah beberapa kali melakukan pelanggaran dan telah diberikan teguran pula atas pelanggarannya. Dalam memberikan peringatan ini biasanya disertai dengan ancaman akan sangsinya, bilamana terjadi pelanggaran lagi.
c. Hukuman
Hukuman ialah tindakan yang paling akhir diambil apabila teguran dan peringatan belum mampu untuk mencegah seseorang itu bertindak disiplin.
d. Ganjaran
Ganjaran adalah alat pendidikan yang paling menyenangkan. Ganjaran yang telah diberikan akan menunjukan hasil baik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sekaligus menerapkan prilaku dan kepribadian yang mulia.
Peringatan diberikan kepada seseorang yang telah beberapa kali melakukan pelanggaran dan telah diberikan teguran pula atas pelanggarannya. Dalam memberikan peringatan ini biasanya disertai dengan ancaman akan sangsinya, bilamana terjadi pelanggaran lagi.
c. Hukuman
Hukuman ialah tindakan yang paling akhir diambil apabila teguran dan peringatan belum mampu untuk mencegah seseorang itu bertindak disiplin.
d. Ganjaran
Ganjaran adalah alat pendidikan yang paling menyenangkan. Ganjaran yang telah diberikan akan menunjukan hasil baik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sekaligus menerapkan prilaku dan kepribadian yang mulia.
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
BalasHapusSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.club
arena-domino.vip
100% Memuaskan ^-^